Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabaarakatuhu wamaghfiraatuhu waridhwaanuh

Setetes Embun



Koreksilah diri kalian, 
sebelum kalian semua dikoreksi (di akhirat) kelak. 
- Khalifah Umar bin Khaththab ra. -



Sepertinya..., lebih baik di sakiti oleh kejujuran, 
daripada bahagia karena kebohongan.



Orang yang tidak mendapati taufiq dan ‘inayah,
ia buta dari (melihat) 
cahaya akal dan cahaya hidayah.
-Syekh Syamsuddin as-Sumatrani-



Sesungguhnya, hakikat hidup abadi itu 
baru dimulai sesudah mati.
-Syekh Malang Sumirang-




Ilmu hanyalah mempengaruhi manusia, 
ia tidak dapat merubah manusia, 
sepanjang manusia itu tidak mau berubah.




Lem terkuat sebuah keluarga sakinah adalah 
komitmennya kepada Amanah Allah 
dan Kasih Sayang.




Kucing saja malu pada aibnya, 
ia akan menutupi kotorannya 
dengan tanah atau debu. 
Tetapi mengapa manusia, 
justru dengan bangga 
memamerkan aibnya kepada dunia?




Ternyata syaithan tidak melakukan 
kejahatan secara fisik, manusialah pelakunya. 
Syaithan hanya merayu untuk melakukannya, 
manusialah yang memutuskan 
untuk melakukannya atau tidak.




Sebenarnya di Neraka itu, awalnya tidak ada api,
manusia dan jin-lah yang membawa
apinya (dosa) masing-masing.




Seorang yang sibuk 
mengurus hatinya untuk Allah,
maka Allah akan sibuk 
menaklukkan alam semseta untuk dirinya.
Sedangkan seseorang yang sibuk 
mengurus dirinya untuk dunia,
maka ia akan takut akan ganasnya alam semesta.

-Syekh Abu Sa’id Abul Khair-



Berusaha untuk menerima apa yang tersedia,
sungguh pembelajaran yang arif. 
Sebab menuruti nafsu badani, 
tentunya tidak akan pernah merasa puas.




Sesungguhnya waktu adalah hidup 
dan hidup sendiri adalah menjalani waktu.
Sejauh mana qt menghargai waktu 
berarti sejauh itulah qt menghargai hidup qt. 



Begitu banyak yang memberi nasehat, 
Namun sedikit saja yang menjadi tabiat. 





Belajar menjadi bijak,

sedikit lebih sulit
dari belajar menjadi pandai.




Seorang manusia adalah dua yang menjadi satu.
Seseorang adalah jasadnya atau ragawinya, 
sedangkan Manusia adalah akhlak dan nuraninya. 




Mengetahui sesuatu,
berawal dari tidak tahu,
diikuti ingin tahu 
dan berusaha untuk tahu. 




Mengagumi sesuatu
berasal dari rasa suka.
Tetapi menyukai sesuatu
belum tentu timbul rasa kagum.




Dibalik sebuah kebahagiaan,
pasti ada pengorbanan
walau secuil saja.
Dan dibalik beberapa kegagalan
pasti ada senyum bahagia,
walau sekilas saja.





Begitu banyak orang yang memberi contoh, 
tetapi sedikit orang yang patut dicontoh.




Mendahulukan telinga dari mulut,
sesungguhnya lebih baik.
Apalagi mendahulukan hati dari akal,
pasti lebih berpahala.




Berkata dengan bahasa tubuh, 
kadang lebih mengena 
daripada berkata dengan bahasa ibu...
Dan berkata dengan bahasa qolbu, 
ternyata lebih mengena 
daripada segala macam bahasa.





Begitu banyak orang mengajar untuk belajar,
namun sedikit saja yang belajar dari mengajar.




"Wahai anakku, dunia ini lautan 
dan iman adalah perahunya, 
ketaatan itu angin 
dan akhirat adalah pantainya"
(Luqman Al-Hakim ra.) 




Biarkan teriakanmu membahana dalam doa, harapan dan perbuatan, walau suaranya bagai semilir angin.




Sebenarnya hikmah setiap hari dirasakan setiap manusia, sayangnya manusianya saja yang tidak menyadarinya.




Bila kau inginkan sesuatu, berbuatlah.

Jangan berharap
seseorang melakukannya untuk mu. 

Cobalah untuk mengupayakannya sendiri dahulu, 
sebelum meminta tolong. 




Bahagia murni...
bila hati, pikiran, panca indra 
dan seluruh tubuh ini satu rasa. 




Hendaklah lebih memperhatikan 
bagaimana amalan itu diterima 
daripada banyak beramal. 
Karena sesungguhnya terlalu sedikit
amalan yang disertai taqwa. 




Lebih berpahala membuat orang "TERSENYUM", 
dari pada membuat orang "TERISAK".




Lebih baik mengatakan SAYA MEMPERCAYAIMU, 
daripada SAYA MENCINTAIMU. 

Sebab qt akan SELALU mempercayai 
orang yang qt cintai.

Daripada qt mencintai 
tetapi TIDAK BISA SELALU 
mempercayai orang yang qt cintai. 




Seorang yang tawaddu 
pasti memiliki kesetiaan.
Seorang yang memiliki kesetiaan
pasti memiliki kesabaran.

Dan seorang yang memiliki kesabaran 
pasti memiliki kelegaan hati. 





Begitu banyak orang percaya pada mata-nya,
namun sedikit saja yang percaya pada kaki-nya. 




Adanya habib, kyai dan ustadz, 
adalah pilar iman qt dalam masyarakat. 
Maka jadilah pilar yang benar,
sehingga masyarakat 
tetap memiliki koridor yang benar juga.




Do’a, wirid dan dzikir yang dilantunkan secara berjama’ah, 
dapat mempercepat hajat terqabul.




Begitu banyak muslimah berjilbab,
namun sedikit saja yang sesuai syariah islam-nya. 




Setiap kata-kata baik, positif dan berguna...
bisa menambah muhasabah, ilmu dan hikmah seseorang.
Bila ia memahaminya dan mempraktekkannya, 
dalam sendi-sendi kehidupannya. 




Teruslah berusaha sebaik mungkin, 
karena untuk menjadi benar
kadang-kadang kebaikan bisa dianggap salah.




Begitu kuat dan berat daya tarik bumi, 
begitu ringannya bunga kapas berterbangan.
Yang kuat tidak selalu mampu mengalahkan yang lemah.




Semua penderitaan dan kebahagiaan 
bukan untuk dikenang, tetapi untuk dijalani.




Makin banyak kemauan, 
makin banyak masalah, 
berujung pada makin banyak penderitaan.




Alangkah arif bila hendak mengukir kata hikmah
berdasar pada pengalaman sendiri.
Jangan hanya bisa menasehati saja, 
tanpa turut mengalaminya.




Disadari atau tidak...
ketika surut dari amarah pada pasangan qt,
rasa cinta justru semakin membara. 




Kebaikan itu belum sepenuhnya bisa benar.

Kebenaran itu juga belum bisa dikatakan halal. 

Sedangkan kehalalan pun belum patut diterima, 
bila belum diridhai Allah Ta'ala. 




Semakin tinggi qt mendaki, 
semakin luas pandangan dan kebajikan
yang kelak qt dapat.




Berdiri dan berpijaklah di kaki sendiri 
yang qt tahu persis kekuatannya.
Jangan percaya orang lain untuk mengukur dirimu, 
ukurlah dirimu sendiri. 




Nilailah sebelum dinilai.
Bercerminlah sebelum menilai orang lain.




Beruntunglah orang yang banyak 
mencari kesalahan diri sendiri, 
dan bukannya mencari-cari kesalahan orang lain.




Walau terseok, tersandung, tersungkur 
bahkan tertusuk duri... 
terus maju pantang mundur.
Tekad penuh jihad.




Sesuatu tujuan walau ragu untuk tergapai,
tetapi dengan kekuatan doa, cinta, harapan dan tekad, 
pasti akan terwujud.




Betapa susahnya berperasaan benar, 
berpikir benar, 
berpandangan benar, 
menyampaikan benar 
dan diterima benar. 




Hal yang kecil bisa melengkapi sesuatu
yang nantinya menjadi besar.

Bila itu berfadhilah maka peliharalah.
Tetapi bila itu membuat mudharat, 
lekas selesaikan dan buanglah jauh-jauh.




Agama yang penuh dengan
tantangan... 
tertantang... 
dan ditantang...
hanyalah ISLAM. 




Selembut apapun angin berhembus, 
pasti pernah menebarkan debu. 
Seputih apapun pakaian, 
tak ada yang tanpa noda. 




Sekalipun ia seorang yang 
atheis, atau seorang pelacur,
atau seorang penjahat sekalipun.

Bila sekali saja ia berbuat kebaikan,
maka itulah yang kamu hitung.
Sedang dosanya 
biarlah Sang Khalik yang menghitung.




Jangan berharap menjadi perahu, 
besar dan kokoh,
gagah mengarungi lautan.
Cukup jadilah angin yang meniup layarnya,
karena tanpa angin, mustahil perahu melaju cepat.

Jangan juga bermimpi menjadi pohon,
tinggi menjulang
hingga dapat melihat sekelilingnya.
Cukup jadilah akar, walau tersembunyi,
justru penopang hidup terampuh sebuah pohon.




Kejadian hari kemarin,
adalah pelajaran dan nasehat, 
untuk memperbaiki 
kejadian yang akan terjadi 
di hari ini dan hari-hari selanjutnya. 
Dan semua itu sesuai ridha-Nya.




Berkata-katalah dengan rasa,
sebab itu lebih jujur daripada ucapan. 

Berempatilah dengan sentuhan, 
sebab itu lebih merengkuh daripada pelukan.

Berbahagialah dengan pelukan, 
sebab itu lebih menyokong daripada berjuta nasehat.




Pernikahan bisa menyatukan:
dua benua, dua negara, dua suku;
dua agama, dua istiadat, dua bahasa;
dua keluarga dan dua ego. 




Kesalahan walau hanya sedikit,
seringkali menjadi batu sandungan, 
dari usaha yang begitu besar. 




Ketahuilah kentalnya rasa persaudaraan,
sesungguhnya tidak dapat dibatasi dengan 
status, jabatan, suku, ras, agama apalagi materi. 




Coba biarkan mata yang berbicara 
dan mulut yang melihat. 




Bila qt menyepelekan sesuatu, 
maka jangan kaget 
bila sesuatu itu 
akan kelak menyepelekan qt juga.




Hargailah yang kecil maka qt akan menjadi besar, 
buanglah yang besar agar tetap menjadi kecil.




Falsafah ikan... 
tetap bdzikir dengan teratur
mengucapkan asma Allah 
disetiap relung nafasnya.




Senyum di bibir cerminan suasana hati.
Binar di mata cerminan jendela hati. 
Rona di muka cerminan warna hati. 
Dan gerakan tubuh manifes cuaca hati. 




Temani orang terkasih dengan senyuman, 
hantarkan dengan doa, 
dan lindungi dengan kebijaksanaan, 
karena mereka selalu dihati qt. 




Janganlah melibatkan diri didalam masalah, 
tetapi berusahalah untuk keluar dari masalah.




Banyak kebaikan yang telah terkasih buat, 
maka maafkanlah terkasih
bila ia melakukan satu kesalahan besar.




Bila qt diamanahkan menjadi guru,
lengkapi diri dengan kasih sayang 
layaknya orangtua.

Bila qt diamanahkan menjadi ustadz/ustadzah,
jangan bermental majikan, 
baiklah bersikap sebagai pembantu...
PEMBANTU ALLAH/Abdi Allah (ABDULLAH). 




Tuma'nina bi istiqomah menyikapi segala ujianNya,
menjadikan apa saja yang kita peroleh 
adalah barakah bagi qt 
dan Insya Allah mendapatkan pahala dariNya.




Janganlah berusaha menguasai masa, 
sebab kelak masa pasti mengalahkanmu.




Siapa sadar ketidaksempurnaan diri,
maka ia diam.

Siapa pandai menasehati qolbunya, 
maka ia tersenyum.

Dan siapa takut akhirat, 
maka ia menangis.




Selama esok hari,
sang mentari tetap setia bertamu padamu. 
Yakinilah kedatangannya hadir 
bersama sejuta harapan bahagia. 




Jangan mencubit kalau tidak mau dicubit.




Ucapan yang hangat dan menghibur, 
salah satu obat mujarab 
menuju kesembuhan (bagi yang sakit).




Seringan-ringannya shadaqah 
adalah senyum penuh keikhlasan.




Mahalnya nasehat hikmah... 
murahnya pujian semu.




Tidak akan ada keberhasilan tanpa tindakan.
Tidak akan ada tindakan tanpa keberanian.
Jadi tidak akan ada keberhasilan tanpa keberanian. 




Bagikan celotehmu untuk sedikit saja,
tetapi telingamu untuk banyak cerita. 

Bagikan kesombonganmu untuk sedikit saja,
tetapi ilmumu untuk mereka yang bodoh. 

Bagikan kekhilafanmu untuk sedikit saja,
tetapi hikmahmu untuk mereka yang lapar serat kehidupan.




Belajarlah berbicara dengan telinga,
karena ia lebih jujur daripada mulut. 




Disadari atau tidak, 
kadang bahasa tubuh lebih jujur dan tulus 
dari sekedar ungkapan kata.




Santun adalah cerminan insan berilmu, 
berahlaq dan berhati nurani.




Pernahkah qt berkata,
"Ya, saya yang salah”.
Tanpa menyalahkan orang, 
cuaca ataupun keadaan.




Perilaku baik dan buruk 
jangan diukur dari hijab(jilbab)nya, 
karena berhijab hukumnya fardhu 'ain, 
samadengan shalat 5 waktu. 
Al-Qur'an jelas menegaskan.
(An-Nuur [24]: 31)




Mendengarkan 
lebih berpahala dari didengar.

Mengkritik berhati tulus 
lebih baik dari memuji berhati bulus.

Dan introspeksi diri 
lebih terpuji dari menasehati orang. 




Kebijaksanaan itu ialah haus akan ilmu kehidupan
dan lapar akan nasehat hikmah.




Berusaha ceria dibalik persoalan, 
menunjukan ketabahan. 
Tetapi mengusahakan keceriaan dibalik persoalan, 
justru menjadi munafik.
Waspadalah!!! 




Waktu itu seperti air sungai.

Qt tidak mungkin menyentuh air yang sama 
untuk kedua kalinya,

karena air itu akan terus mngalir, 
berlalu dan tidak akan kembali lagi.




KeKUATan itu berasal dari 
kelemahlembutan, cintakasih dan keyakinan.

KeKAYAan itu berasal dari 
kesederhanaan, rendah hati, menghargai dan tercukupi.

KeJAYAan itu berasal dari 
kearifan yang bijaksana, ketenangan dan kelayakan hati.




Hati-hatilah berkata-kata. 
Kata bijak adalah ibadah.




Pikiran adalah awal perbuatan, 
maka jagalah baik-baik pikiranmu.





Ilmu keduniawian dan angkara murka 
adalah malapetaka terbesar.




Bila qt sedang berkekurangan 
jangan lagi qt curang,
dan bila qt sedang berlebihan 
jangan juga qt pelit. 




Perasaan takut 
sebenarnya diciptakan manusia 
yang dihinggapi 
rasa khawatir, cemas dan was-was. 




Walau kadang dengan berbagi,
dapat meringankan hati dan pikiran.
Tetapi sebisa mungkin, 
jangan merepotkan orang lain.
karena mereka juga 
punya masalahnya sendiri.




Bahagiakanlah sesamamu, 
walau dengan sedikit ilmu, 
yang kau miliki. 




Jangan mencari cinta, 
biarlah cinta yang menjumpaimu,
itulah yang dinamakan jatuh cinta. 
Sebab qt tidak memaksakan 
diri qt untuk jatuh,
ia telah jatuh dengan sendirinya. 




Semakin banyak berdzikir, wirid dan berdoa, 
semakin cepat doa terqabul




Barang siapa ingin menjadi bijak 
belajar dari sebuah hikmah.

Barang siapa ingin memperoleh hikmah 
belajar dari kejadian.

Terjadinya suatu kejadian, 
entah itu baik atau buruk 
itulah proses kehidupan. 




Buatlah kekasihmu bangga padamu, 
walau hanya sebesar biji zahrah. 
Dan janganlah menyakitinya, 
walau hanya sebesar biji zahrah. 




Hargailah kemudahan yang didapat,
karena kedatangannya,
belum tentu semudah memperjuangkannya. 




Manusia marilah memanusiakan manusia lain. 




Terkadang...
bahasa tubuh, goyangan kepala, ekspresi wajah,
kerlingan mata dan gerakan mulut.
Lebih memberi arti…
dari beribu kata-kata. 




Keikhlasan itu tidak datang dengan sendirinya, 
ia harus melalui 'sombong/ujub' dahulu, 
baru 'bangga/sum'ah, 
lalu 'pamer/riya'. 
Sejalan proses kehidupan dan hikmah yang didapat 
barulah manusia mengerti apa artinya IKHLAS. 




Syukurilah apapun yang pernah di alami, 
baik itu manis maupun pahit. 
Karena hal itu akan menambah 
dewasa pikiran dan kaya hati. 




Pilihan dan harapan tentunya yang terbaik 
itulah keinginan manusia, 
tetapi tidak demikian dimata Allah. 
Kadang yang tidak sesuai dengan hati dan pikiran, 
justru itulah yang Allah berikan. 




Insan yang cendekia tapi tidak berhati, 
maka kosonglah ia.
Insan yang cendekia tapi tidak beriman, 
maka bohonglah ia.




Sesungguhnya setengah perkataan itu ada yang:
lebih keras dari batu
lebih tajam dari tusukan jarum
lebih pahit dari jadam
dan lebih panas dari bara 




Sadar atau tidak, suka atau tidak. 
kadang ejekan dari musuh lebih jujur 
dari pada pujian seorang teman.




Siapa yang pandai berdalih, 
tidak akan pernah mengambil pelajaran 
dari kesalahan dan kegagalan, 
karena dia sudah siap untuk berdalih lagi.




Tidak akan ada keberhasilan tanpa tindakan.
Tidak akan ada tindakan tanpa keberanian.
Jadi tidak akan ada keberhasilan
tanpa keberanian.




Sesungguhnya waktu adalah hidup 
dan hidup sendiri adalah menjalani waktu.
Sejauh mana qt menghargai waktu 
berarti sejauh itulah 
kita menghargai hidup qt. 




Betapapun jalan-jalan yang kita lalui berbeda, 
tetapi kesemuanya menuju 
kepada satu tujuan yang sama, 
yaitu KEBAIKAN. 




Tidak akan ada kejadian tanpa suatu
dan tidak ada suatu kejadian yang sia-sia. 
Karena dari kejadian yang sia-sia,
sebenarnya ada hikmah dari suatu itu. 




”Ketaqwaan seseorang tidak dilihat
dari rupa maupun pakaiannya.

Manusia tidak dihargai 
dari bungkusan yang menutupinya, 
tetapi dari isinya.

Dari mutu keimanan 
dan dari akhlaq manusia yang ada didalamnya.” 
(Nabi Daud as.) 




Setiap perjuangan dalam kehidupan ini 
telah mengasah qt menjadi seperti qt saat ini.

Bersyukur dan berterimakasihlah 
atas masa-masa yang keras dan berat.

Karena masa itu
membuat qt menjadi tabah dan kuat.





Begitu banyak kata menjadi kalimat,
Namun sedikit saja yang menjadi nasehat. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar