Alhamdulillah...
Saat ini semakin banyak wanita Islam telah berhijab, alias telah menutup aurat, atau berjilbab.
Jadilah mereka menjadi tolok ukur dalam masyarakat.
Bahwa mereka alim, atau ahli ibadah, atau shaleh wash shalehah.
Sahabat,
Untuk itulah…
Mungkin harus sedikit diluruslan.
Bahwa perilaku baik dan buruk, tetap ada disetiap diri.
Walau sekalipun ia telah berhijab.
Sebab berhijab (berjilbab) itu hukumnya FARDHU'AIN (WAJIB), sama dengan menjalankan shalat yang lima waktu.
Firman Allah dengan jelas telah menegaskannya;
"Hai Nabi (Nabi Muhammad saw.), katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu`min:
'Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka'.
Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
(Al-Ahzab [33]: 59)
Sedang tingkah pola dan ibadah, berpulang kepada individu masing-masing.
Sahabat,
Ada yang berkata,
"Berjilbab tapi pembohong, kejam atau berhati iblis, mending jangan berjibab sekalian."
Guru q berkata,
"Alhamdulillah perbuatan kejinya masih terlindung dengan hijabnya. Celakalah bila sudah tidak berhijab, berbuat keji pula."
Ada juga yang berkata,
"Aku berjilbab nanti kalau aku sudah siap, kalau ibadahku sudah baik."
Guru q berkata lagi,
"Bila hingga wafat, insan tersebut tidak juga berhijab, maka ucapannya tersebut menjadi hutang, dan kelak ditagih di akhirat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar