Oleh Hamzah, uang tersebut disimpan di bawah kasurnya bersama uang Rp. 50.000,-.
Beberapa hari kemudian Hanifah meminta kembali uang tadi kepada ayahnya, “Ayah boleh ku minta uang ku yang Rp. 10.000,-“.
“Ambil lah sendiri dibwah kasur ku, uangnya malahan sudah beranak Rp. 50.000,-”, ucap Hamzah tersenyum.
Hanifah lalu mengambil uang yang Rp. 50.000,-, sedangkan yang Rp. 10.000,- di tinggalkannya dengan harapan uang itu akan beranak lagi.
Peristiwa tersebut di ulangi Hamzah hingga empat kali, dan Hanifah tetap mengambil Rp. 50.000,- dan terus berharap uang itu akan beranak lagi.
Hingga suatu ketika Hanifah terperanjat melihat Hamzah tengah bersedih. Anak itu lalu menghampiri Hamzah dan bertanya, “Mengapa ayah bersedih?,”.
“Uang Rp. 10.000,- mu telah wafat”, jawab Hamzah murung.
“Bagaimana uang bisa wafat?,” tanya Hanifah bingung.
“Hanifah, Hanifah…, kalau kamu percaya uang dapat melahirkan, kenapa bingung kalau ia juga bisa wafat?!,” ucap Hamzah tersenyum bijak.
--***--
Bagi q, kisah ini sebenarnya menyindir sikap serakah manusia.
SUMBER:Humor Sufi V, Pustaka Firdaus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar