bagaimanakah bila suatu saat,
Nabi Muhammad saw. bertamu dan tinggal
ditempat q, untuk satu atau dua hari?
Pastilah q jadikan Beliau tamu terhormat,
Pelayanan, kamar dan makanan terbaik; sudah tentu.
Keramahan dan sukacita, juga pasti q tunjukkan.
Tetapi ...
Saat, Beliau telah dimuka pintu,
Sepertinya, q kan gugup...
Serbasalah malah mungkin yang hadir.
Q sibuk membenahi pakaian yang q kenakan,
hijab q... syar’i atau tidak ya?
Buku dan majalah duniawi, diatas meja,
baiknya disimpan atau dibiarkan?
Lalu TV, radio yang menyala?
Mulut yang sering berbicara lantang?
-*-
Sempat hadir dipikiran ini,
bagaimanakah bila suatu saat,
Nabi Muhammad saw. bertamu dan tinggal
ditempat q, untuk satu atau dua hari?
Q yang malas shalat ma’tubah,
apakah mendadak menjadi rajin?
Sementara q dan suami,
harus berusaha harmonis?
Ah...
Sepertinya munafik malah.
Q rasa,
Bukan itu yang Beliau mau.
-*-
Akhirnya
Sempat hadir dipikiran ini,
bagaimanakah bila suatu saat,
Nabi Muhammad saw. bertamu dan tinggal
ditempat q, untuk satu atau dua hari?
Akankah q, terkesan dengan kehadiran Beliau,
atau malah sebaliknya?
Karena tidak tahan terus berpura-pura?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar