Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabaarakatuhu wamaghfiraatuhu waridhwaanuh

Minggu, 29 Januari 2012

NALURI IBU

Pagi itu, hujan rintik-rintik menyapa bumi, dingin menyelimuti hamparan udara di sini. "Meong...meong... meooong, bunda aku lapar," kata seekor anak kucing pada ibunya."Meong... aku juga bu," teriak yang lain.""Sabar ya anakku, bundakan cari makanan untuk kalian," jawab induk kucing sambil segera berangkat mencari makanan untuk kelima anaknya yang kurus karena kelaparan.


"Aduh... kemana aku harus mencari makan untuk anak-anakku dipagi seperti ini?" hati induk kucing bertanya-tanya.Dengan penuh cemas dan khawatir, induk kucing terus memaksimalkan penciuman dan langkahnya, untuk menemukan makanan tersebut.Lewatlah ia dimuka warung nasi uduk, dilihatnya ada tempe goreng diatas meja."Nah, ini bisa mengganjal perut anak-anakku dari lapar," pikir induk kucing.Dan ketika ibu penjual nasi uduk lengah, secepat kilat induk kucing segera mengambil satu tempe goreng dan segera berlari menghampiri anak-anaknya yang sedari tadi telah menunggu.

Sang induk pun langsung menghidangkan tempe goreng tersebut kepada anak-anaknya, tanpa ia ikut menikmati. Padahal dari semalampun induk kucing pun belum makan.

Sementara tidak jauh dari tempat induk kucing dan anak-anaknya, disebuah rumah, terdengar suara seorang ibu tengah memukuli anak bungsunya yang ketahuan mencuri tahu goreng di warung."Kalau kamu mau makan tahu, bilang. Jangan mencuri!" bentak ibu tersebut sambil terus memukuli anaknya."Dari tadi aku sudah bilang pada ibu, aku lapar bu, tapi ibu tetap asyik saja dengan Facebook," rintih anaknya."Kamu tinggal sabar sedikit, apa nggak bisa!" teriak ibunya."Aku berusaha sabar bu, tapi perutku berteriak terus. Sudah tiga jam ibu menyuruhku sabar," keluh anaknya lagi.

Kisah ini bercerita tentang 'mencuri', namun dengan berbeda pandangan.Ibu kucing terpaksa mencuri karena tidak ada yang memberi mereka makan dan tidak mungkin ia untuk membeli atau memasak.Sementara si anak bungsu terpaksa mencuri karena ibunya tidak juga memberi makan, sedang perutnya sudah merintih kelaparan. Padahal sang ibu bisa membeli dan memasak untuknya.

Hari ini kembali aku belajar pada Ustadz Kehidupan, bahwa naluri keibuan pada seekor binatang kadang lebih tinggi dari naluri keibuan pada seorang manusia. Padahal manusia adalah mahluk ciptaan Allah paling sempurna.


"Perempuan (Quraisy) yang terbaik yaitu yang besar kasih sayangnya kepada anak kecil." (HR Ahmad, Bukhari dan Muslim)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar