Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabaarakatuhu wamaghfiraatuhu waridhwaanuh

Senin, 16 Desember 2013

KETIKA CINTA MENYIKSA

Shahabat,
Saat qt dicintai dua orang manusia, qt menjadi serba salah. Apalagi bila keduanya adalah shahabat kental. Semakin tidak enak bila ternyata hati qt terpaut pada salah satunya.
Walau demikian, hidup tetap harus dijalani.
Pada akhirnya, qt dihadapkan pada 3 pilihan:
  1. Memilih sesuai kata hati, tetapi menyakiti yang lain.
  2. Tidak memilih keduanya tetapi qt sendiri tersakiti.
  3. Mengikuti jalannya waktu, menunggu takdir.

Lalu, saat qt mengetahui bahwa pasangan hidup qt, ternyata selingkuh. Dan selingkuhannya ternyata qt kenal, bahkan mungkin karib qt. Apa lagi bila itu terjadi pada suami qt, yang kemudian memilih berpoligami. Bukan main rasa sakitnya hati, kecewa, frustasi, bahkan bisa menjadi dendam.
Walau demikian, hidup tetap harus dijalani.
Pada akhirnya, qt kembali dihadapkan pada 4 pilihan:
  1. Mengamuk dan melakukan perbuatan yang anarkis.
  2. Bercerai.
  3. Bermusyawarah dengan keluarga besar dan menyelesaikan dengan damai.
  4. Ikhlas di madu (bagi wanita).

Begitu juga, bila qt harus menerima kenyataan, bahwa orangtua qt harus bercerai. Lalu qt juga harus mau menerima, bahwa orangtua qt masing-masing menikah lagi dengan orang yang tidak qt sukai. Apalagi bila usia qt saat itu, berada dalam masa transisi alias usia remaja.
Dimana pada saat qt tengah galau, rasanya qt ini sendiri, sedih dan merasa paling menderita.Kasih sayang orangtua sepertinya tidak mampu mengalahkan resah dihati.
Walau demikian, hidup tetap harus dijalani.
Pada akhirnya, qt mau tidak mau dihadapkan pada 3 pilihan:
  1. Mencari pelampiasan (kebanyakan negatif).
  2. Pergi meninggalkan rumah, alias kabur.
  3. Menyemangati diri untuk bangkit, bersabar dan mendekatkan diri pada Illaahi.
-*-

Shahabat,
Ke-3 permasalahan hidup diatas, adalah yang paling sering ditemui dalam kehidupan qt masing-masing, selain masalah rizqi dan kesehatan.

Pada keadaan seperti itu, qt akan menggerutu bahkan marah, bila ada yang menasehati, ”Masalah itu adalah ujian Allah untukmu”. Lalu qt berkata, ”Bila Allah mencintai aku, mengapa justru Dia menyengsarakan aku?”

Tanpa qt sadari, qt telah ego, marah dan su’udhan pada Allah Azza wa Jalla. Karena ego qt, qt telah berpandangan sempit akan Kasih Sayang-Nya (Rahmat). Karena amarah dan su’udhan qt, qt buta akan Cinta-Nya (Rahim).

Ketahuilah shahabat,
Rahmat dan Rahim Allah, lebih luas dan lebih dalam dari Ujian-Nya. Sebab walau qt tengah dalam masalah, qt masih dapat:
  1. Bernafas.
  2. Makan dan minum.
  3. Tidur dan beristirahat.
  4. Kasih sayang kerabat maupun karib.
  5. Alam yang tenteram.
  6. Dan banyak lagi lainnya.
Itu semua adalah bukti Kasih Sayang dan Cinta Allah Ta’aalaa untuk qt semua.
-*-

Akhirnya shahabat,
Q ingin berbagi ’tips’ sebagai penguat hati dan muhasabah qt dalam menghadapi ujian hidup:

1. UJIAN MENUJU AHLI SYURGA
Pada dasarnya ujian hidup hanya qt rasakan saat berada di alam dunia. Dan yang diuji adalah ruh qt, melalui tubuh qt. Dunia adalah sarana ujian dan tubuh ini adalah pelaksana ujian.
Sebagaimana firman Allah didalam Al-Qur’anul Karim,
”Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad diantaramu dan belum nyata orang-orang yang sabar.”
(Al-Baqarah [2]: 214a)
Sebab saat qt wafat, selesailah ujian Allah. Lulus dan tidaknya ruh ini teruji, hanya Allah-lah yang menentukan. Bila lulus maka Jannatun Na’im menjadi tempat abadi bagi qt, sebaliknya bila qt gagal, maka adzab Neraka Jahannam menjadi keabadian qt.

2. SESUAI KESANGGUPAN QT
Yaqinlah shahabat, bahwa Allah menguji qt, tidak akan melebihi kesanggupan qt. Namun karena ego dan kurang bersyukur qt, maka ujian Allah, dirasa oleh qt sangat berat.
Sebagaimana firman Allah didalam Al-Qur’anul Karim,
”Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.”
(Al-Baqarah [2]: 286a)

3. RAHMAT ALLAH LEBIH LUAS
Satu lagi yang tidak kalah pentingnya adalah, bahwa Kasih Sayang dan Cinta Allah kepada qt, lebih luas dan lebih dalam daripada Ujian dan Murka-Nya.
Sebagaimana sabda Rasulullah saw. didalam Al-Hadits,
”Sesungguhnya, Rahmat-Ku mengalahkan Murka-Ku.”
(HSR. Imam al-Bukhari no. 2955, 6855 dan Imam Muslim no. 2751, dari Abu Hurairah ra.)

4. ALLAH DEKAT
Terakhir ingatlah, bukannya du’a-du’a qt tidak didengar Allah, tetapi Dia memenuhi apa yang qt butuhkan.
Sebab pada dasarnya Allah itu dekat dengan qt.
Sebagaimana firman Allah didalam Al-Qur’anul Karim,
”Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.”
(Al-Baqarah [2]: 214b)
Demikian pula sabda Rasulullah saw. didalam Al-Hadits,
“Allaah Ta’aalaa berfirman,
’Aku ini sesuai dengan prasangka hamba-Ku terhadap-Ku.
Aku selalu bersamanya ketika dia mengingat-Ku...
Apabila dia mengingat-Ku dalam dirinya, maka Aku pun akan mengingatnya dalam diri-Ku.
Apabila dia mendekati-Ku sejengkal, maka Aku akan mendekatinya sehasta. Apabila dia mendekati-Ku sehasta, maka Aku akan mendekatinya sedepa.
Dan apabila dia datang kepada-Ku dengan berjalan, maka Aku akan datang kepadanya dengan berlari’.”
(HSR. Imam Muslim no.4832, dari Abu Hurairah ra.)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar