Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabaarakatuhu wamaghfiraatuhu waridhwaanuh

Senin, 16 Desember 2013

ATURAN & BATASAN

ATURAN
Dari qt bangun pagi, hingga tidur malam, yang namanya ATURAN hampir 90% mendampingi qt dengan setia.
Seperti contohnya:
  1. Para pekerja, selain jadwal masuk kerja, cara kerja, hingga istirahat..., aturan memimpin mereka.
  2. Para pelajar apalagi, dari seragam, pergantian matapelajaran, hingga tingkah laku…, aturan berkuasa.
  3. Para pengendara kendaraan bermotor; dari SIM, STNK, BPKB, Rambu lalulintas, hingga Helm..., aturan merajalela.
Hingga muncullah slogan ”Aturan itu dibuat karena adanya pelanggaran”.

Mungkin para ibu rumahtangga berpendapat, ”Kalau begitu, pekerjaan yang tidak begitu banyak aturan... ya pekerjaan ibu rumahtangga”.
Eit... sabar dulu. Justru pekerjaan ibu rumahtangga, paling banyak aturannya.
Contoh yang sederhana, seperti memasak tempe goreng. Pasti tempenya dipotong-potong dahulu, baru direndam bumbu, didiamkan sebentar, lalu minyak goreng dijerang didalam wajan, tunggu minyak panas, barulah mulai menggoreng.

Sampai-sampai, karena begitu pentingnya aturan, membuat segelintir orang memanfaatkan aturan sebagai ladang penghasilannya.
Seperti contohnya:
  1. Oknum polisi, mengadakan razia kendaraan bermotor, tetapi menerima SALAM TEMPEL.
  2. Calo tiket angkutan umum.
  3. Pembuat dokumen palsu (ijazah, sertifikat, dll).
  4. Budaya Antri yang dilanggar oleh oknum pelaksana.

Shahabat,
Sebenarnya siapakah yang mula-mula membuat aturan?
-*-


BATASAN

Selain ATURAN, manusia hidup juga dibayang-bayangi dengan BATASAN.
Seperti contohnya:
  1. Seseorang lapar, lalu ia makan, maka batasannya adalah kenyang.
  2. Seseorang, sakit, lalu ia berobat, maka batasannya adalah sehat atau wafat.
  3. Seseorang beraktivitas, lalu ia beristirahat, maka batasannya adalah lelah.
Hingga muncullah sebuah slogan, ”Semua yang terjadi pada manusia itu ada batasnya”.

Sampai-sampai, bila ada sebuah perbuatan yang dilihat orang atau masyarakat, keluar dari aturan, mereka mengatakan ”Wah... kalau itu sih sudah keterlaluan, sudah melampaui batas!”.

Shahabat,
Sebenarnya apakah ada yang melampaui batas?
-*-


PEMBAHASAN
1. ATURAN
Pembuat aturan mula-mula adalah Allah SWT.
Marilah qt perhatikan perumpamaan dibawah ini:

a. Bunga Mawar;
  • Dari kuntum, mekar hingga layu.
  • Warna yang sepadan.
  • Duri untuk perlindungan.
  • Akar sumber kekokohan.
b. Siang dan Malam;
  • Dari jam 6 pagi hingga jam 6 sore, itu waktunya Siang, dengan Matahari penerangnya. 
  • Sedangkan, dari jam 6 sore hingga jam 6 pagi, itulah waktunya Malam, dengan Bulan sebagai pelitanya.
c. Mata Manusia;
  • Dibuat sepasang, agar seimbang dalam penglihatan dan serasi menghiasi wajah. 
  • Letaknya diatas hidung, bukan dibawahnya. Coba kalau letak hidung diatas mata, maka pastilah penglihatan qt akan terganggu karena hembusan nafas. Begitu juga bila mulut diatas mata, qt akan sulit untuk melihat makanan yang akan qt santap.
Subhanallah..., Allah menciptakannya ber-urutan, serasi dan teratur.

2. BATASAN
a. UNTUK MANUSIA
Bila jawabannya berasal dari pandangan manusia, maka jawabannya “TIDAK ADA SESUATU APAPUN YANG MELAMPAUI BATAS”.
Sebab, boleh jadi pandangan itu terbatas pada kesanggupan dan pemikiran manusia itu sendiri. Maksudnya, untuk dia itu sudah melampaui batas, belum tentu pada orang lain (yang dikatakannya melampaui batas).
Bisa jadi orang tersebut belum tiba pada batasnya, tetapi suatu saat kelak, pasti akan sampai pada batasnya.
Contohnya; Pelaku kejahatan, boleh jadi dia tidak akan kapok dengan hukuman di dunia, tetapi pasti ia akan menyerah saat dihukum di neraka.

b. UNTUK ALLAH SWT.
Tetapi bila jawaban itu diperuntukkan kepada Sang Maha Pencipta, maka jawabannya ”ADA YANG MELAMPAUI BATAS”. Karena manusia, sekuat apapun dia, mustahil melebihi Allah Azza wa Jalla.

c. ALLAH-LAH AWAL PENCIPTA BATAS
Allah sendiri sebagai pencipta, memberikan batasan-batasan-Nya kepada alam semesta ciptaan-Nya.
Lihatlah Matahari dan Bulan;
  • Matahari, batas tugasnya adalah dari jam 6 pagi hingga jam 6 sore, sebagai penerang diwaktu Siang. 
  • Sedangkan Bulan, batas tugasnya adalah dari jam 6 sore hingga jam 6 pagi, sebagai penerang diwaktu Malam. 
Tidak pernah tertukar dan melampaui batas.


WALLAAHU TA’AALAA A’LAM BISH SHAWAAB

SUMBER:
Materi pelajaran Padepokan Hikmah Ilham Taqwa – Insan Kamil.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar