Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabaarakatuhu wamaghfiraatuhu waridhwaanuh

Selasa, 22 November 2011

ASTUTI SAYANG…, MAS MINTA MAAF (Lanjutan kisah SEBUAH PENYESALAN)


Sebagai ungkapan rasa penyesalannya Joko lalu menuliskan seluruh laranya dalam bentuk puisi


Ketika sayang mengadu sakit badan,
Mas mengira sayang hanya capek biasa.
Ternyata sakit itu telah menjalar kuat di badanmu.

Ketika sayang mengadu sakit kepala,
Mas menyuruh minum obat warung saja.

Ketika sayang meminta uang,
Mas kesal akan uang yang sudah diberi,
tetapi cepat habis.
Hingga mas tidak memberi uang membeli obat.

Mas menyesal tidak peka atas keperluanmu,
Mungkin sayang ingin membeli baju,
atau keperluan pribadimu.
Sampai pembalutpun, mas tidak belikan.

Ketika sayang menolak bermesraan,
Mas marah, dan terpikir untuk mencari lagi.
Sungguh mas tidak berperasaan,
Padahal sayang telah mejelaskan tentang sakitmu.

Ketika sayang meminta ke rumah sakit,
Mas malah menolak dan berkata harus kerja.
Padahal bisa saja mas minta izin setengah hari.

Ketika sayang mengatakan ingin istirahat,
Mas malah berkata ”Akulah yang harusnya istirahat.”
Sungguh mas sangat egois.

Dan ketika sayang memelas dengan air mata,
Mas menganggap sayang hanya ingin tidur saja.
Padahal itu tanda
bahwa sayang akan tidur untuk selamanya.

Sayang, maafkan mas-mu ini,
Ketabahan-mu membuat mas lupa,
Ketegaran-mu membuat mas jadi kurang peduli,
Senyum-mu membuat mas tidak sadar.

Bahwa mengurus mas, anak-anak dan rumah,
Sungguh pekerjaan yang melelahkan.

Kini, mas telah satu minggu mengambil cuti,
Untuk mengurus anak-anak dan rumah.
Dan ternyata pekerjaan seorang istri dan ibu itu,
Lebih melelahkan dari pekerjaan apapun.


Di riwayatkan dari Ibnu Umar r.a.: 
Rasulullah saw. bersabda, 
“Seorang lelaki adalah pemelihara keluarganya 
dan bertanggungjawab atas semua anggota keluarganya.
(HR. Bukhari dan Muslim) 










Tidak ada komentar:

Posting Komentar