Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabaarakatuhu wamaghfiraatuhu waridhwaanuh

Sabtu, 23 Maret 2013

SENYUM THAWAF

Tersebutlah seorang lelaki bernama Yusuf, asli Bogor. Kerjanya berdagang kain di Pasar Bogor. Suatu kali, Yusuf mendapat rizqi yang lumayan besar. Sesuai amanah almarhum ayahnya, bahwa bila mendapat rizqi besar, gunakanlah itu untuk menunaikan Rukun Islam yang ke-lima, yaitu Naik Haji ke Makkah.

Singkat cerita, saat manasik haji, Yusuf tidak sempat mengikuti. Ketika ada pengarahan ibadah haji, ia juga tidak bisa hadir. Maklum karena pekerjaan di tokonya yang tidak dapat ditinggalkannya.
Alhasil ia berangkat Haji hanya berbekal buku Manasik Haji saja.

Saat ibadah Thawaf, Yusuf pun ikut dalam rombongan kloternya, mengelilingi Ka'bah. Salah satu bacaan berkeliling Ka'bah adalah "Rabbana atina fid-dunya hasanatan wa fil 'akhirati hasanatan waqina 'adhaban-nar". Bacaan ini juga di dzikirkan oleh Yusuf dengan bantuan buku Manasik Haji.

Rupanya yang berkeliling pada malam itu cukup banyak, dimana kebanyakan yang berasal dari benua Afrika. Badan mereka tinggi dan besar, langkah mereka panjang dan gerakannya gesit.
Yusuf yang berbadan kecil sering terlempar kesana kemari, kalah dengan mereka yang berbadan besar.

Pada putaran pertama hingga ke-tiga, Yusuf masih dapat membaca dzikiran "Rabbana atina fid-dunya hasanatan wa fil 'akhirati hasanatan waqina 'adhaban-nar", dengan lancar. Namun pada putaran ke-empat, bukunya terjatuh dan terinjak-injak rombongan lain. Betapa bingung dan sedih Yusuf setelah dilihatnya bukunya hancur tak karuan, bahkan sudah tidak dapat lagi dibaca tulisan-tulisan didalamnya.
"Aduh... kumaha ayeuna yeuh? (Aduh, bagaimana sekarang ya?)", batin Yusuf. "Diteruskan... ulah thawaf iyeu? (Diteruskan... tidak thawaf ini?). Dzikir nu tadi, ...ncan oge hapal... (Dzikir yang tadi, belum juga hafal...)."

Setelah sesaat termenung, akhirnya Yusuf melanjutkan kembali thawafnya. Namun kali ini, ia berdzikir, "Rabbana atina nu ti buku... Rabbana atina nu ti buku... Rabbana atina nu ti buku... (Rabbana atina yang dibuku)".



Tidak ada komentar:

Posting Komentar