Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabaarakatuhu wamaghfiraatuhu waridhwaanuh

Jumat, 12 April 2013

EGO DAN SYUKUR

Di pagar sebuah Toko tertulis “Distributor Koran dan Majalah”, Didalamnya banyak motor dan mobil yang keluar-masuk, ada juga yang parkir. Konsumen yang telah selesai bertransaksi, terlihat membawa koran atau majalah dalam tumpukan-tumpukan besar.

Melangkah masuk kedalam toko, kesibukan dan keramaian semakin terasa. Antara pembeli dan karyawan bercampur baur diantara tumpukan-tumpukan koran dan majalah.
Di sudut kiri depan terlihat seorang lelaki setengah baya berkupluk putih, tengah duduk menghitung uang lembaran merah yang juga bertumpuk.

Sementara lelaki itu bekerja, datang dua orang wartawan dari sebuah tabloid. Setelah memperkenalkan diri dan berbicara sekedarnya, salah seorang wartawan bertanya,
”Maaf Pak Hamdan, boleh kami tahu, kisah perjuangan bapak hingga sukses seperti sekarang ini?”.
”Wah... kisahnya panjang, anak muda. Hmmm... dari mana ya memulainya”, jawab Hamdan.

”Baiklah..., awal saya berjualan koran dan majalah, saat saya masih duduk di bangku SMA. Pulang sekolah, saya datangi agen koran, lalu mulailah saya berkeliling, menjajakan koran dengan berjalan kaki. Keuntungan dari penjualan itu lalu saya tabung. Tiga tahun berikutnya, saya sudah bisa membeli sepeda, jadi lebih memudahkan pekerjaan saya. Tabungan saya pun bertambah besar, karena kerja keras saya.
Setelah tujuh tahun kemudian saya berpikir, bagaimana kalau saya menjadi Agen saja. Begitulah saya kemudian menyewa kios. Pelanggan pun semakin bertambah, sedangkan kios, tempatnya terlalu sempit, jadilah saya lalu membeli toko. Nah, toko ini telah saya tempati sejak sepuluh tahun yang lalu.
Bukan itu saja, dari hasil kerja ini, saya sudah dapat menunaikan Haji ke Tanah Suci. SYUKUR ALHAMDULILLAH...”, urai Hamdan panjang lebar.

Sahabat...
Kisah kesuksesan Hamdan, pasti diantara qt ada juga yang mengalami.
Sayangnya, pengucapan syukur diucapkan diAKHIR kisah. Sehingga kesan keegoan lebih tampak, sedangkan dukungan Allah SWT dan orang-orang lain yang jelas-jelas ikut mensukseskan usahanya, seperti di nomor duakan.

Hamdan lupa bahwa dukungan Allah, melalui Rahmat dan Rahim-Nya, seperti:
1. Kesehatan.
2. Alam (Udara dan Cuaca).
3. Oksigen, Nafas dan Detak Jantung.
4. Kelengkapan Tubuh.
5. Kelancaran Rizqi.
Semuanya ikut mempermudah kelancaran jerih payahnya.

Begitu pula dengan dukungan orang-orang lain disekitar Hamdan, seperti:
1. Keluarga.
2. Teman.
3. Karyawan.
4. Percetakan Koran dan Majalah.
5. Orang-orang lain. (Tukang Parkir, Tukang Sampah, dll.)
Mereka semua juga ikut terlibat sepenuhnya dalam keberhasilan tersebut, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Alangkah baiknya, bila memulai sebuah kisah perjalanan hidup, diawali dengan mengucap ”ALHAMDULILLAH”, baru kemudian bercerita tentang diri. Baik dalam bercerita tentang kesuksesan maupun kegagalan. Karena UJIAN ALLAH, tidak hanya kesusahan saja, namun juga saat sukacita hadir.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar