Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabaarakatuhu wamaghfiraatuhu waridhwaanuh

Jumat, 12 April 2013

ISLAM DAN SAYA

Fadil seorang pemuda lulusan sebuah pesantren ternama, tengah dalam perjalanan menuju ke stasiun kereta api. Saat berada di dalam angkot, disebelahnya duduk seorang lelaki paruh baya. Untuk mengisi waktu luang, mereka terlibat percakapan. Sampai suatu ketika,
Lelaki: "Maaf mas, mas agamanya apa toh?"
FADIL: "Islam, pak."
Lelaki: "Oh... Islam. Koq memilih Islam, mas?"
FADIL: "Orang tua saya Islam, ya jadinya saya juga Islam, pak."
Lelaki: "Oh... karena faktor keturunan, bukan karena panggilan hati."

Waktupun berlalu, lelaki itu bertanya lagi,
"Islam itu, artinya apa toh mas?"
FADIL: "Kata Ustadz saya, Islam itu artinya Selamat, pak."
Lelaki: "Koq kata Ustadz mas, bukan menjadi keyakinan (kata hati) mas?"
FADIL: "Sebab itu yang saya terima, pak."

Sahabat,
Sesungguhnya disekitar qt, banyak saudara qt seiman, sepemahaman sama dengan Fadil.
Islam adalah agama keturunan. Karena orangtua beragama Islam, maka otomatis anaknya pasti juga Islam. Soal panggilan hati dan menjadi keyakinan yang di imani, penyadarannya datang kemudian.

Islam yang artinya SELAMAT, dan membawa manusia kepada kebahagiaan yang hakiki (Syurga), sering kurang dipahami dan disadari oleh penganutnya sendiri. Malah kadang, hingga ajal menjemput, penyadaran akan iman Islamnya justru tidak ada sama sekali.

Sahabat,
Padahal Islam itu adalah agama yang harus diyakini dan diimani. Karena Islam itu agama "rahmatan lil alamin". Islam adalah satu-satunya agama yang didalam kitabnya sendiri yaitu Al-Qur'anul Karim, Allah SWT jelas dan tegas telah meridhai menjadi agama bagi manusia (Ali-'Imraan 2: 19 dan Al-Maidah 5: 3b).

WALLAAHU TA'AALAA A'LAAM BISH SHAWAAB




Tidak ada komentar:

Posting Komentar