Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabaarakatuhu wamaghfiraatuhu waridhwaanuh

Selasa, 18 Februari 2014

ANAK-ANAK TAQDIR

Shahabat,
Anak adalah Anugerah yang Amanah dari Allah untuk setiap pasutri (pasangan suami istri). Kehadirannya adalah bukti nyata akan
adanya cinta dan kasih sayang.


Namun 3 orang lelaki dibawah ini, sepertinya sepele pada apa yang mereka lakukan.
Simak kisah singkat mereka berikut ini…

Gemar, adalah seorang pemuda biasa-biasa saja. Kerjanya sebagai kuli bangunan, tidak mengurangi kepercayaan dirinya untuk mencari pasangan hidup. Di usianya yang belum lagi genap 25 tahun, ia telah berhasil menyunting seorang bunga desa.
Dari pernikahan itu, ia dikaruniai 3 orang anak. 2 wanita dan 1 lelaki.

Kepercayaan diri yang terlalu, membuat Gemar, tidak merasa cukup dengan seorang istri. Ia kembali bertualang cinta. Ia bertemu dengan seorang gadis, dan dinikahi sirihlah perawan desa tersebut.
Dari pernikahan ke-2 ini ia diberi 2 orang anak, semuanya wanita.
Sayangnya istri tuanya menolak di madu, jadilah Gemar meninggalkannya tanpa perceraian.

Rupanya menikah 2 kali, belum dirasanya cukup juga, kembali Gemar, si petualang cinta, menikah sirih lagi.
Dan Allah masih mempercayakannya 1 orang anak lelaki, untuknya.
Sama dengan istri pertamanya, istri ke-2nya juga menolak dimadu, mereka berpisah juga tanpa perceraian. Alhasil, Gemar kini tinggal dengan istri ke-3nya, hingga sekarang.

Akan hal ke-5 anak dari 2 istri sebelumnya, mereka tumbuh tanpa kasih sayang ayah mereka seutuhnya. Apalagi anak-anak dari istri Gemar yang pertama, hampir tidak pernah mengetahui wajah ayah mereka. Baru setelah dewasa, mereka baru mengetahui tentang keberadaan ayah mereka, saat pernikahan si sulung.

Sampai-sampai ke- 3 anak Gemar dari istri pertama, membenci ayah mereka. Salah satu dari mereka sampai berucap, ”:Kalau saja aku dapat memilih, amit-amit aku terlahir menjadi anaknya”.
Ya... inilah Taqdir.
-*-

Kini qt beralih kepada Demen, seorang pedagang daging sapi. Saat berkenalan dengan pria yang satu ini, maka kesan ramah dan santun lah yang dirasakan setiap orang kepada Demen. Sungguh tidak dinyana, kalau Demen juga seorang pecinta wanita.

Sebagaimana Gemar, Demen juga memiliki 3 istri. Namun semuanya dinikahi di KUA, alias bersurat atau tercatat. Walau di istri ke-2 dan ke-3nya, ia berbohong (mengaku masih bujangan).
Dari istri pertamanya, ia mendapatkan 2 orang anak; dari istri ke-2, 2 orang anak; dan dari istri yang ke-3, 2 orang anak juga.

Namun sikap Demen kepada ke-3 istrinya berbeda dengan Gemar. Saat ia menikahi istri ke-2nya, ia menemani hingga istrinya hamil muda, lalu ia menghilang. Tanpa penjelasan atau thalaq, ia lalu menikah kembali untuk ke-3 kalinya.

Saat istri ke-3nya hamil muda, Demen kembali kepada istri ke-2nya. Dan lagi-lagi, saat istri ke-2nya hamil putra ke-2, ia pergi lagi. Namun kepergiannya kali ini tidak mungkin kembali lagi, karena 8 tahun kemudian, Demen dikabarkan telah meninggal dunia.

Kini anak-anak Demen, yang masih belia, tumbuh tanpa kasih sayang Ayah mereka. Khususnya anak-anaknya dari istri ke-2 dan ke-3, yang sama sekali tidak mengenal Demen. Salah satu dari mereka berkata, ”Betapa indahnya ya, kalau aku bisa kenal Ayah-ku”.
Ya... inilah Taqdir.
-*-

Kisah terakhir q, adalah Doyan. Pria yang bekerja serabutan ini, juga memiliki 3 orang istri. Dan dikaruniai 3 orang anak; 2 wanita dan 1 lelaki.

Hebatnya, Doyan menikahi ke-3 istrinya dalam usia relatif muda. Pernikahan pertamanya terjadi, saat ia berusia 20 tahun; sementara pernikahan ke-2nya, saat ia berusia 22 tahun; dan pernikahan ke-3nya, saat ia berumur 28 tahun.

Bedanya dengan 2 lelaki diatas, Gemar dan Demen; Doyan, menceraikan istri pertamanya, sebelum ia menikahi istri ke-2nya. Namun saat menikahi istri ke-3nya, ia tidak menceraikan istri ke-2nya. Bahkan ia meninggalkan istri ke-3nya, dan memilih melanjutkan hidup dengan istri ke-2nya hingga saat ini.

Walau Doyan berkata, tetap mengasihi ketiga anak-anaknya, namun kenyataannya tidak satu pun anak-anaknya tinggal bersama dengannya. Anak pertamanya, diasuh istri pertamanya; putra ke-2nya, dipelihara mertuanya, dikampung halaman istri ke-2nya; dan anak ke-3nya, diasuh istri ke-3nya.
-*-

Shahabat,
Ke-3 kisah diatas, sungguh memiliki hikmah yang luar biasa bagi qt semua.
Walau seorang lelaki dalam Islam diperbolehkan memiliki istri hingga 4 orang, namun syaratnya harus adil, jujur dan bertanggungjawab.

Namun ke-3 lelaki diatas, sepertinya hanya menjadikan lembaga pernikahan, sebagai jalan halal untuk memuaskan nafsu syahwatnya semata.
Sungguh jauh pemikiran mereka, akan tanggungjawabnya atas anak-anak yang kemudian lahir.

Anehnya, ke-3 pria hidung belang ini, bukanlah lelaki yang tampan, macho, pintar ataupun kaya materi. Modal ampuh mereka hanyalah rayuan semata.
-*-

Shahabat,
Kehadiran anak-anak tersebut, bukanlah mau mereka untuk dilahirkan dimuka bumi ini. Inilah Taqdir Allah bagi mereka, terlahir dari seorang lelaki bergelar Pecinta Wanita.

ASTAGHFIRULLAAHAL ADZIIM






Tidak ada komentar:

Posting Komentar