Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabaarakatuhu wamaghfiraatuhu waridhwaanuh

Minggu, 27 Januari 2013

RUH YANG TERTAHAN

Cerita ini adalah kisah nyata, yang terjadi pada teman q, Subhi.
Sore itu Subhi datang dengan muka murung, ia meminta pertolongan q untuk mengartikan apa yang dilihatnya.
Melihat wajahnya yang cukup kusut itu, q berdoa, "Semoga Allah memperkenankan q untuk membantumu."

"Aku bertemu dengannya lagi", begitulah Subhi mengawali ceritanya.
"Bertemu dengan siapa?", tanya q heran.
"Gadis yang mati bunuh diri di Mall itu, yang waktu itu ku ceritakan pada umi", jelasnya.

Jadi beberapa bulan lalu, Subhi menyaksikan langsung, aksi nekat seorang gadis berusia sekitar 20 tahun, yang meloncat dari lantai 3 sebuah Mall didaerah Jakarta Timur. Gadis itu terkapar dengan sangat mengenaskan, tulang punggungnya remuk, kepalanya pecah, tangan dan kakinya patah, dan ia langsung wafat saat itu juga.

Selang beberapa hari setelah peristiwa tragis itu berlalu, Subhi datang lagi ke Mall tersebut, sekedar untuk cuci mata. Didekat taman buatan dilantai dasar Mall tersebut, ia melihat seorang gadis yang duduk termenung seorang diri. Dalam hatinya ia merasa pernah bertemu dengan gadis tersebut, “Rasanya aku pernah bertemu dengannya, tapi dimana ya…?”
Tiba-tiba teringatlah ia kepada gadis yang nekat bunuh diri, beberapa hari yang lalu.

Belum hilang rasa terkejutnya, gadis itu sudah berdiri dihadapannya sambil menangis.
Gadis itu lalu berkata, "Saya tahu mas bisa melihat saya, tolong saya mas, agar saya bisa keluar dari kurungan ini."
"Kurungan?", Subhi bertanya dengan terbata-bata.
"Iya mas, saya sudah terkurung disini selama hampir sepuluh hari, saya tidak dapat kemana-mana. Dari pagi hingga malam dan dari malam hingga pagi lagi, saya hanya berputar-putar di Mall ini saja. Seperti ada dinding kasat mata yang memenjarakan saya disini", jelas gadis itu.

Awalnya Subhi enggan menanggapi permintaan gadis tersebut, namun karena pertemuan itu kemudian terjadi hingga empat kali, membuat ia akhirnya menyanggupi permintaan aneh tersebut.

Pada pertemuan-pertemuan selanjutnya diketahui bahwa gadis ini bernama Maya. Gadis ini nekat mengakhiri hidupnya karena kekasihnya mengkhianati dirinya dengan menikahi wanita pilihan orang tua. Pada hal mereka telah melakukan hubungan bagai suami istri. Bahkan gadis ini telah beberapa kali menggugurkan kandungannya.

Singkat cerita, akhirnya kami datang berziarah kemakamnya didaerah Bekasi. Informasi tentang letak makamnya, kami dapat dari pihak Mall dan keluarganya yang tinggal di sebuah perumahan di Bekasi Barat. Setelah tiga hari kami berdoa dan membacakan ayat-ayat Al-Qur'an, Subhi ingin mengetahui apakah Maya masih menghampirinya lagi atau tidak.

Sore itu, Subhi datang lagi ke Mall, berharap agar Maya telah bisa keluar dari dinding yang mengurung ruhnya selama ini. Cukup lama ia duduk menunggu di taman buatan, dimana ia sering bertemu dengan gadis malang itu.

Beberapa waktu kemudian, akhirnya yang ditunggupun datang. Dengan muka berseri-seri dan penuh senyum Maya berkata, "Mas, terimakasih ya, kini saya bisa keluar dari dinding ini, dan sebentar habis maghrib akan ada yang menjemput saya".
"Siapa yang akan menjemputmu May, lalu memangnya kamu mau kemana?", tanya Subhi heran.
Masih dengan tersenyum Maya menjawab, "Saya tidak tahu mas, tetapi tadi ada seorang Bapak berpakaian taqwa datang dan menyampaikan pesan itu pada saya".
Belum hilang rasa aneh dari kawanku ini, Maya perlahan-lahan menghilang dari penglihatannya sambil berkata, "Terimakasih banyak ya mas."

Cerita diatas menitipkan pesan berarti bagi qt, bahwa bila belum waktunya qt untuk wafat, lalu qt mendahuluinya. Maka ruh qt akan tertahan ditempat dimana qt mengakhiri hidup qt.

Wallahu Ta'ala A’lam bish Shawaab

Catatan: Cerita ini hanya dipaparkan yang utama saja, tidak menyeluruh, mengingat keterbatasan tempat dan waktu.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar