Seorang pengemis laki-laki buta duduk dibawah pohon beringin dekat Tugu Kujang, Bogor. Istrinya duduk sedikit jauh dibelakangnya. Pengemis ini meletakkan kopiahnya sebagai tempat uang, bagi orang-orang lewat yang iba padanya.
Hari itu sudah masuk Isya, ketika seorang pria jongkok disamping pengemis itu dan tengah menyampaikan sesuatu. Saya sedang berjalan menuju Tugu Kujang, tempat angkot 03 ngetem. Ketika saya melewati pengemis itu, terdengar sayup-sayup percakapan pemuda tadi dengan pengemis itu,"Kalau Bapak menerima Yesus sebagai juruselamat, pasti Bapak akan lebih baik dari sekarang."
Terusik hati saya mendengar perkataan pemuda tersebut, batin saya mengatakan, "Misionaris. Ini tidak bisa dibiarkan!" Segera saya mencari uang receh untuk saya berikan pada pengemis itu. Saya memilih uang receh, agar pengemis itu bisa mendengar gemerincingannya. Segera saya masukkan uang receh tersebut dengan menuangkannya agak tinggi kedalam kopiah agar pengemis itu mendengarnya.
"Alhamdulillahirrabbilalamin", ucap pengemis buta itu. Saya lalu menepuk-nepuk pundaknya sambil berkata, "Tetap Islam ya pak, Islam agama yang benar!" Tidak saya hiraukan pemuda yang jongkok tadi dan segera saya melanjutkan perjalanan saya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar