Tersebutlah seorang hamba Allah, Amir namanya. Tengah
ia sibuk menggembalakan domba-dombanya di padang
rumput, datanglah seorang Cendekiawan Islam. Lalu terjadilah perbincangan
diantara keduanya. Dari perbincangan itu, cendekiawan itu melihat keluasan ilmu
DZUHUD penggembala itu.
“Coba jelaskan pelajaran apa yang telah kamu peroleh!”, pinta sang cendekiawan.
Sambil menatap cendekiawan itu, Amir menjelaskan:
1. “Sari semua ilmu pengetahuan itu
ada lima :
Selagi masih ada Peluang untuk berSIKAP JUJUR, aku TIDAK AKAN PERNAH BerBOHONG.
Selagi masih ada Peluang untuk berSIKAP JUJUR, aku TIDAK AKAN PERNAH BerBOHONG.
2.
Selama masih ada MAKANAN HALAL, aku TIDAK
AKAN PERNAH Memakan MAKANAN HARAM.
3.
Jika masih ada KEKURANGAN DALAM DIRIku,
aku TIDAK AKAN PERNAH Mencari KEKURANGAN ORANG LAIN.
4.
Selagi RIZQI ALLAH masih ada di bumi,
aku TIDAK AKAN PERNAH Meminta KEPADA ORANG LAIN.
5. Sebelum
Menginjakkan kaki diSYURGA, aku TIDAK AKAN PERNAH Melupakan TIPU DAYA SYETHAN.”
Cendekiawan itu sangat kagum atas jawaban Amir
seraya berkata, “Kawan, semua ilmu telah terkumpul dalam dirimu. Siapapun yang
mengetahui kelima hal yang kau sebutkan tadi dan dapat melaksanakannya, pastilah
ia telah mencapai Dzuhud Dunia.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar