Wahai Rabb yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang,
Engkau berfirman: "Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan."
(Al-Baqarah[2]: 155)
Kini qrasakan benar itu...
Kamis, 29 Desember 2011
Minggu, 04 Desember 2011
UCAPAN DARI PANDANGAN ITU PANDANGAN DARI UCAPAN
Suatu ketika aku melihat permainan tebak nama buah, yang dimainkan oleh anakku bersama teman-temannya. Hal itu sungguh menarik perhatianku. Dimana dalam permainan itu, si pemain berusaha menyampaikan nama buah yang dimaksud tanpa berkata-kata, hanya dengan memperagakan melalui permainan kedua tangannya, lalu teman-temannya menebak nama buah tersebut. Ternyata tidaklah mudah dalam menyampaikan yang dimaksud tanpa ucapan bersuara. Malah terlihat sipemain menjadi kesal, karena teman-temannya tidak berhasil menebak nama buah yang dimaksud tersebut.
Permainan ini ku namakan permainan menyampaikan ucapan melalui pandangan buta.
Permainan ini ku namakan permainan menyampaikan ucapan melalui pandangan buta.
Selasa, 22 November 2011
MAKHIL & KISAHNYA
Makhil adalah ayah dari tiga orang putranya yang bernama Anis, Harben dan Amshal. Perhatian dan kasih sayang Makhil kepada ketiga putranya, tidaklah seimbang. Harben adalah putra yang paling disayanginya, maklum si tengah ini adalah seorang pemuda yang paling rupawan dari kedua saudaranya. Adapun Anis menempati perhatian keduanya, walau tidak setampan adiknya, pemuda ini pandai memikat hati ayahnya. Sedangkan Amshal kadang sekali diperhatikannya, maklumlah si bungsu ini memiliki wajah yang pas-pasan dan apa adanya, membuat ayahnya hanya sekedarnya saja pada pemuda ini.
HATI-HATI BILA MARAH
Dikisahkan pada suatu hari, seorang ahli sufi masyur bernama Syaqiq Al-Balkhi ra. membeli sebuah melon, permintaan istrinya. Kemudian dibawanya pulang dan diberikan kepada isterinya. Ketika istrinya membelah melon tersebut, ternyata buah itu busuk setengah, maka marah-marahlah isterinya melihat hal itu.
ASTUTI SAYANG…, MAS MINTA MAAF (Lanjutan kisah SEBUAH PENYESALAN)
Sebagai
ungkapan rasa penyesalannya Joko lalu menuliskan seluruh laranya dalam bentuk
puisi
SEBUAH PENYESALAN
Sebenarnya pasutri ini barulah 12 tahun menjalani kehidupan berumah-tangga, namun karena kurangnya komunikasi dan bumbu penyedap dalam berumah-tangga, maka peristiwa memilukan ini haruslah terjadi.
CINTA SEORANG SUAMI
Bila diwaktu lalu aku menampilkan kisah PENGABDIAN SEORANG ISTRI, kini aku ingin membagikan kisah tentang cinta dan kesabaran seorang suami kepada istrinya. Semoga bisa menambah kemuhasabahan kita semua.
PENGABDIAN SEORANG ISTRI
Tersebutlah kisah seorang putri kesayangan sahabat utama Rasulullah saw., Abubakar Ash-Shiddiq ra., yang bernama Asma ra., yang sangat setia dan menyayangi suaminya Zubair ra.
Selasa, 25 Oktober 2011
KEJUJURAN BERDAGANG
“Perlakukanlah sesama qt sebaik qt memperlakukan diri qt sendiri.”
Ketika perjalanan menuju Gunung Bunder, Cibatok, Bogor, ban motor q bocor. Terpaksalah q menuju tukang tambal ban. Karena proses penambalan cukup lama, q permisi kepada si tukang tambal untuk ke warung yang tidak jauh dari situ.
Ketika perjalanan menuju Gunung Bunder, Cibatok, Bogor, ban motor q bocor. Terpaksalah q menuju tukang tambal ban. Karena proses penambalan cukup lama, q permisi kepada si tukang tambal untuk ke warung yang tidak jauh dari situ.
PAKAIAN PILIHAN ALLAH
Sahabat, seperti kita ketahui bersama bahwa manusia itu dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, pasti menginginkan yang terbaik, malahan bagi segelintir orang mengusahakannya yang sesempurna mungkin.
HURAIRAH SI KUCING YANG MALANG
Sebenarnya cerita ini mungkin sudah pernah dibaca atau didengar oleh para sahabat, namun bagiku kisah ini sungguh mendalam sekali hikmahnya. Aku sendiri telah beberapa kali mendengar dan membacanya, namun tetap saja aku menitikkan air mata. Harapanku semoga sahabat bisa mengambil pelajaran berarti dari kisah ini.
Kamis, 13 Oktober 2011
NASEHATI DIRI
Sahabat, banyak orang sering memberi nasehat dan pandangan untuk satu tujuan yaitu ’agar dapat lebih baik’.
Baik itu dalam perjalanan hidup sehari-hari, usaha, maupun ibadah. Tetapi sayangnya, banyak diantara para pemberi nasehat dan pandangan tersebut, justru menganggap perkara tersebut sepele. Sementara bagi yang lainnya, tidak lebih dari sekedar tuntutan profesi, seperti para pemimpin, guru maupun ulama. Miris rasanya melihat kenyataan seperti itu. Apakah tidak takut kelak diminta pertanggung-jawaban di akhirat, atas segala ucapan, cetusan dan pikiran?
Benarlah bila pepatah mengatakan, ”Seperti lidah tak bertulang.” Mudahnya berucap, sulit untuk diuji kebenarannya.
Atau seperti peribahasa yang berbunyi ”Semut diseberang laut jelas terlihat, Gajah dipelupuk mata tidaklah tampak.” Kekurangan orang lebih dipedulikan, namun kekurangannya sendiri diabaikan.
Demikian juga dengan ’falsafah telunjuk’, yang artinya ”Janganlah mudah menunjuk dengan telunjukmu (menegur/menyalahkan orang lain), sementara empat jari yang lain jelas-jelas menunjuk padamu.”
Baik itu dalam perjalanan hidup sehari-hari, usaha, maupun ibadah. Tetapi sayangnya, banyak diantara para pemberi nasehat dan pandangan tersebut, justru menganggap perkara tersebut sepele. Sementara bagi yang lainnya, tidak lebih dari sekedar tuntutan profesi, seperti para pemimpin, guru maupun ulama. Miris rasanya melihat kenyataan seperti itu. Apakah tidak takut kelak diminta pertanggung-jawaban di akhirat, atas segala ucapan, cetusan dan pikiran?
Benarlah bila pepatah mengatakan, ”Seperti lidah tak bertulang.” Mudahnya berucap, sulit untuk diuji kebenarannya.
Atau seperti peribahasa yang berbunyi ”Semut diseberang laut jelas terlihat, Gajah dipelupuk mata tidaklah tampak.” Kekurangan orang lebih dipedulikan, namun kekurangannya sendiri diabaikan.
Demikian juga dengan ’falsafah telunjuk’, yang artinya ”Janganlah mudah menunjuk dengan telunjukmu (menegur/menyalahkan orang lain), sementara empat jari yang lain jelas-jelas menunjuk padamu.”
Kamis, 06 Oktober 2011
DZOLIM UNTUK BAHAGIA
Sahabat, masih ingatkah kalian tentang tulisan-ku yang berjudul ANTARA YANG TUA DAN YANG MUDA? Dimana seorang laki-laki paruh baya yang mengemudikan sebuah motor menyerempet motor seorang pemuda, namun pria paruh baya itu yang jatuh tertiban motornya sendiri. Setelah menyerempet dan jatuh justru ia marah-marah pada pemuda yang diserempetnya.
Sungguh lelucon yang sangat miris;
1. Sudah menyerempet
2. Justru ia yang jatuh
3. Tetapi malah marah-marah dan meninju pemuda yang diserempetnya.
Kisah berikut ini boleh dikatakan setali tiga uang dengan cerita diatas.
Sungguh lelucon yang sangat miris;
1. Sudah menyerempet
2. Justru ia yang jatuh
3. Tetapi malah marah-marah dan meninju pemuda yang diserempetnya.
Kisah berikut ini boleh dikatakan setali tiga uang dengan cerita diatas.
KESOMBONGAN IBADAH
Dikisahkan hiduplah seorang hamba Allah yang berusaha hidup dzuhud (menjauhi kehidupan duniawi, mendekatkan diri kepada Allah). Untuk menambah ke-khusyu-an ibadahnya, ia memilih untuk tinggal disebuah tempat yang sepi disebuah gunung. Beberapa waktu kemudian tumbuhlah sebuah pohon delima didekat tempat ia beribadah, disusul dengan keluarnya air dari sebuah mata-air. Dan dari keduanya itu memberi kecukupan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
PILIHAN HATI
Tadi
malam, cucu lelaki q yang baru lulus kuliah datang ke rumah, seperti biasa
kedatangannya untuk ’curhat’ (mencurahkan isi hati).
Kali ini
ia datang untuk menanyakan tentang dua wanita yang sedang ia dekati, sembari
menunjukkan foto dari keduanya itu dan berkata, ”Menurut umi, mana yang paling
baik untuk Fajar?”
Rabu, 21 September 2011
DEWASA YANG KANAK-KANAK
Sahabat, ketika qt berusia dibawah 5 tahun,
biasanya disebut Masa Balita.
Kemudian
beranjak sampai usia 10 tahun, disebut Masa Kanak-kanak.
Lalu beranjak
lagi sampai usia 15 tahun, disebut Masa Teruna atau Masa Tanggung.
Bergerak ke
usia 20 tahun, disebut Masa Remaja.
Selanjutnya
ketika berjalan sampai usia 30 tahun, ini disebut Masa Pemuda.
Dan setelah
usia 30 menuju usia 50 tahun, disebut Masa Dewasa.
Selasa, 20 September 2011
BERKECUKUPAN
Dikisahkan ada seorang petani yang hidup sendiri disebuah rumah yang sederhana. Istrinya telah lama berpulang ke Rahmatullah, sedangkan anak-anaknya, masing-masing telah berumahtangga. Untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari selain ia bekerja sebagai seorang petani bayaran, ia juga merawat kambing-kambing milik tetangganya.
Sabtu, 17 September 2011
ELIMINASI AKHIRAT
Seorang Petani bunga Tulip, memiliki ladang bunga yang maha luas. Seperti kita ketahui Tulip adalah bunga yang hanya tumbuh di daerah yang khusus. Bunga ini memerlukan perhatian dan perawatan yang lebih dari jenis bunga lainnya.
Kamis, 15 September 2011
PROFIL RASULULLAH
Sebagai seorang muslim, kita tentunya rindu berjumpa dengan Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam. Rasa rindu yang tebal sering melahirkan pertanyaan, “Seperti apa ya, wajah Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam?
Berikut ini saya mencoba menuangkan beberapa hadits, yang mengisahkan wajah dan perawakan Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam. Semoga walau hanya lewat untaian kata, kita dapat menggambarkan profil Beliau.
Berikut ini saya mencoba menuangkan beberapa hadits, yang mengisahkan wajah dan perawakan Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam. Semoga walau hanya lewat untaian kata, kita dapat menggambarkan profil Beliau.
Selasa, 13 September 2011
MUADZIN RASULULLAH YANG BUTA
Siapakah laki-laki itu, yang karenanya Nabi Muhammad saw mendapat teguran dari Allah dan menyebabkan beliau sakit? Siapakah dia, yang karena peristiwanya, Jibril al-Amin harus turun membisikkan wahyu Allah ke dalam hati Rasulullah saw? Dia adalah Abdullah bin Ummi Maktum, muadzin Rasulullah.
Abdullah Ummi Maktum adalah orang Mekah, dari suku Quraisy. Ia mempunyai ikatan keluarga dengan Rasulullah, yakni anak paman Ummul Mu’minin Khadijah binti Khuwailid ra. Ayahnya Qais bin Zaid, dan ibunya Atikah binti Abdullah. Ibunya bergelar “ummi maktum”, karena anaknya, Abdullah, lahir dalam keadaan buta total.
Abdullah Ummi Maktum adalah orang Mekah, dari suku Quraisy. Ia mempunyai ikatan keluarga dengan Rasulullah, yakni anak paman Ummul Mu’minin Khadijah binti Khuwailid ra. Ayahnya Qais bin Zaid, dan ibunya Atikah binti Abdullah. Ibunya bergelar “ummi maktum”, karena anaknya, Abdullah, lahir dalam keadaan buta total.
PERMOHONAN SI MISKIN DAN SI KAYA
Suatu hari ada seorang yang miskin datang menghadap Nabi Musa as. Ia begitu miskin, pakaiannya compang-camping, sangat lusuh dan berdebu. Si miskin itu kemudian berkata kepada Nabi, "Ya Nabiullah, Kalamullah, tolong sampaikan kepada Allah swt permohonanku ini, agar aku bisa menjadi kaya." Nabi tersenyum dan berkata, "Saudaraku, banyak-banyaklah kamu bersyukur kepada Allah."
Si miskin itu agak terkejut dan kesal, lalu ia berkata, "Bagaimana aku mau banyak bersyukur, aku makan jarang dan pakaian yang ku gunakan pun hanya satu lembar ini saja.” Akhirnya si miskin itu pulang tanpa mendapatkan apa yang diinginkannya.
NABI SULAIMAN AS & SEEKOR SEMUT
Suatu hari, ketika Nabi Sulaiman as sedang berjalan-jalan. Nabi melihat seekor semut sedang berjalan sambil mengangkat sebutir buah kurma. Nabi terus mengamatinya, kemudian beliau memanggil si semut dan bertanya, ”Hai semut kecil untuk apa kurma yang kau bawa itu? Sang semut menjawab, ”Ini adalah kurma yang Allah swt berikan kepada ku sebagai makananku selama satu tahun”.
KEHILANGAN AKHIRAT
Seorang Cendekiawan atheis menumpang perahu ketika hendak menyebrang ke pulau. Di dekatnya duduk seorang yang senang ibadah. Ia bertanya pada tukang perahu seraya melirik ke ahli ibadah tersebut.
“Sobat, pernahkan Anda mempelajari Matematika?”
“Tidak” ujar tukang perahu tersebut.
“Bagaimana dengan anda pak ustadz?” Tanyanya juga. Pak ustadz tersenyum.
“Sedikit.” jawabnya
“Sayang sekali, berarti Anda berdua telah kehilangan seperempat dari kehidupan Anda.”ucapnya menghakimi.
“Tidak” ujar tukang perahu tersebut.
“Bagaimana dengan anda pak ustadz?” Tanyanya juga. Pak ustadz tersenyum.
“Sedikit.” jawabnya
“Sayang sekali, berarti Anda berdua telah kehilangan seperempat dari kehidupan Anda.”ucapnya menghakimi.
NENEK PEMUNGUT DAUN
Ketika kami berziarah ke Madura, tepatnya ke kota Bangkalan, kami bermalam di Makam KH. Muhammad Kholil bin KH Abdul Latif. Bukan main para peziarah yang datang, seperti tiada habis-habisnya. Dari pagi hingga malam, lalu dari malam hingga pagi lagi, pokoknya 24 jam non stop. Para peziarah yang datang kebanyakan justru dari luar Madura. Ada yang dari pulau Jawa, Sulawesi, Kalimantan bahkan dari Sumatera dan Maluku. Mereka datang dengan bus-bus besar, ada juga memakai sedan atau motor, tapi itu hanya beberapa saja.
Setelah menunaikan sholat Maghrib, kami duduk-duduk santai di warung kecil tepat didepan Masjid sekaligus Makam Mbah Kholil. Sembari menikmati camilan yang ada di warung, kami terlibat percakapan dengan pemilik warung. Sambil melihat keramaian para peziarah yang baru datang dan yang akan pulang, pemilik warung bercerita banyak kepada kami, mulai dari kakeknya yang merupakan santri Mbah Kholil sampai para peziarah yang dikenalnya rutin datang ke Makam Mbah Kholil.
Setelah menunaikan sholat Maghrib, kami duduk-duduk santai di warung kecil tepat didepan Masjid sekaligus Makam Mbah Kholil. Sembari menikmati camilan yang ada di warung, kami terlibat percakapan dengan pemilik warung. Sambil melihat keramaian para peziarah yang baru datang dan yang akan pulang, pemilik warung bercerita banyak kepada kami, mulai dari kakeknya yang merupakan santri Mbah Kholil sampai para peziarah yang dikenalnya rutin datang ke Makam Mbah Kholil.
Dari sekian cerita pemilik warung, ada satu cerita yang kami rasakan sangat dalam hikmahnya bagi kami. Dan cerita inilah yang ingin saya bagikan kepada sahabat sekalian.
Senin, 12 September 2011
DOSA YANG LUMRAH
Sahabat, ternyata dari sekian dosa yang qt buat, sadar atau tidak, diantaranya ada empat perbuatan yang tanpa disadari telah menjadi kebiasaan dan sangat sulit sekali di hilangkan. Saking sudah terbiasa, empat perbuatan tersebut seolah-olah telah menjadi lumrah. Parahnya, bila hal itu terjadi, qt sering mengatakan dengan mudahnya, “Maklum, namanya juga manusia”. ASTAGHFIRULLAAHAL ADHIIM…
ALLAH MAHA MENDENGAR SEGALA DO'A
Sebenarnya kisah ini adalah sebuah ilustrasi saja. Namun hikmahnya sungguh sangat mendalam.
Seorang gadis kecil sambil berteriak dan menangis ketakutan berlari sekuat tenaga, sementara dibelakangnya seekor angsa yang kelihatan marah, mengejar gadis kecil itu sambil menjulur-julurkan lehernya, hendak 'menyosor' gadis kecil tersebut.
SIAPA ENGKAU?
”Siapa engkau itu?”, sebuah suara bertanya kepadanya.
“Aku ini istri lurah”, jawabnya.
“Aku tidak bertanya kepadamu, engkau istri siapa, tetapi engkau itu siapa?” “Aku ibu dari empat orang anak.”
“Aku tidak bertanya, engkau ibunya siapa, tetapi siapa engkau itu?”
“Aku seorang guru di sekolah.”
”Aku tidak menanyakan pekerjaanmu, tetapi siapa engkau itu.”
DOSA PALING BESAR
Perempuan cantik itu lalu berjalan masuk sambil kepalanya terus merunduk. Air matanya berderai tatkala ia berkata, "Wahai Nabi Allah. Tolonglah saya. Doakan saya agar Allah berkenan mengampuni dosa keji saya."
TAKUT MISKIN DI AKHIRAT
Kisah ini terjadi pada seorang pemuda, sebut saja Fahmi. Ia telah berkeluarga dan dikaruniai 2 orang anak yang masih kecil. Kesulitan memenuhi kebutuhan dirinya dan keluarganya membuat ia mengeluh karena tak mampu memenuhi kebutuhan hidupnya. Walau demikian, ia adalah seorang laki-laki yang tekun beribadah. Ia rajin menjalankan shalat wajib lima waktu serta sholat-sholat sunnah lainnya.
MASIH ADA KERETA LAIN
Stasiun
Kereta Api Pasar Minggu di suatu malam yang tengah diguyur hujan, ketika itu q
sedang menunggu kereta api jurusan Bogor .
Tidak berapa lama datang sebuah kereta jurusan Depok dan turunlah seorang wanita
tua dan berjalan perlahan ke arah q. Setelah terdiam beberapa saat nenek itu
berbicara kepada q, “Hujan dari tadi tidak reda juga ya? Semoga tidak
lama lagi berhenti.” Q hanya membalasnya dengan senyum.
KEIKHLASAN SANG MARBOT
Sebuah perbuatan akan bercahaya bila berbahan bakar keikhlasan. (HR Tarmidzi)
Kisah ini diawali dengan kegiatan rutin bulanan di padepokan IlhamTaqwa, yaitu berziarah ke Makam para Waliullah. Ketika itu kami singgah disebuah Masjid sederhana dipinggir jalan untuk beristirahat dan menunaikan shalat Dzuhur. Layaknya orang yang mau sholat, kami mencari kamar mandi dan tempat wudhu.
Tepat didepan pintu kamar mandi, salah seorang teman kami, tiba-tiba melihat seseorang lelaki yang seperti dikenalinya. Untuk sementara dia tertegun. “Tidak salahkah penglihatanku. Itukan Soleh, teman SMP yang terkenal sangat pintar?” tanyanya pada diri sendiri. Untuk beberapa saat teman kami mengamati Soleh yang tengah membersihkan kamar mandi dan tempat wudhu. Lelaki itu berpakaian khas marbot masjid; kaos , celana buntung, dan kupluk haji yang menempel di kepalanya.
Namun karena waktu sholat Dzuhur hampir habis, ditundanya niat untuk menegur teman lamanya tersebut.
Teman kami ini selanjutnya ku sebut Sofyan, setelah melaksanakan sholat Dzuhur, segera ia kembali ke kamar mandi. Ternyata teman SMP-nya masih berada disana dan tengah mengepel.
“Assalamualaikum…,” sapa Sofyan dengan hati-hati, khawatir salah kenal. Ternyata penglihatannya tidak salah, lelaki yang disapa benar-benar Soleh. Mereka saling berjabat tangan dan berpelukan, maklum lama tidak jumpa. Selanjutnya mereka berdua terlibat percakapan.
Selang beberapa saat, Sofyan kemudian bertanya, “Leh, sampean kan terkenal pintar waktu sekolah dulu, malah selalu mendapat ranking. Kok mau jadi marbot?”
Sambil tersenyum Soleh menjawab, “Memangnya ada yang salah dengan pekerjaan ini? Bukannya malah bagus. Disamping ibadah dan berpahala, masjid ini-pun jadi bersih. Nah, kalau bersih, yang shalat ikut jadi senang dan betah. ”
“Tapi..., penghasilannya kan tidak sepadan”, sanggah Amir.
Sambil me-lap dinding tempat wudhu, Soleh hanya membalas dengan senyum.
Terlintas dipikiran Sofyan untuk mengajak Soleh bergabung pada usaha pembuatan tahunya.
“Gimana kalau sampean ikut saya?”
“Maksudnya?”
“Ya, kerja sama saya. Sampean nanti saya gaji, pastilah lebih besar dari gaji sebagai marbot. Tapi ngomong-ngomong sampean digaji ndak, sih?”
“Ndak.”
“Wuah, apalagi. Sudah kerja sama saya saja, ya. Pendidikan terakhir?”
“Sarjana Elektro.”
“Waduh, tambah ndak pantas. Mosok sarjana elektro jadi marbot.”
Saking asyiknya mereka bercakap-cakap, tidak terasa sudah waktunya untuk adzan Ashar. Soleh-pun berpamitan sebentar untuk melakukan adzan Ashar. Sepeninggal Soleh, Sofyan kemudian duduk ditangga masjid sambil termangu-mangu memikirkan nasib teman lamanya tersebut.
Tiba-tiba duduklah seorang anak muda disisi Sofyan dan langsung bertanya, ”Maaf pak, Bapak kelihatan kenal dengan Abah Yai Soleh, ya?”
“Kyai, beliau seorang Kyai?”, Sofyan kaget bukan main. ” Ya... ya, beliau teman sekelas saya semasa SMP.”
“Abah Yai itu orangnya sangat dermawan dan kaya, pak. Masjid ini beliau yang bangun.” tambah si anak muda.
“Abah Yai sangat rendah hati dan sederhana. Aku anak santrinya.”
Kemudian berceritalah si anak muda, perihal kehidupan Soleh.
Ternyata Soleh adalah seorang pengusaha alat-alat listrik dan toko bangunan yang sukses. Ia mengakui bahwa kesuksesan yang di perolehnya ini adalah karena ia sangat menjaga sholat berjamaah dan mencintai masjid. Makanya, kala ia sukses, ia kemudian membangun masjid tersebut. Bahkan ia berkhidmat pada hamba-hamba Allah yang shalat di masjidnya. Masya Allah. Sekejap, Sofyan dihinggapi rasa malu bukan main.
Sofyan telah merendahkan “jabatan” seorang marbot masjid. Ketika seseorang justru membanggakan dirinya sebagai pendiri atau pendana sebuah masjid, Soleh malah menyembunyikan amalnya. “ Ikhlas nian, sampean, Soleh”, kata Sofyan terenyuh dibalik istighfarnya.
Tanpa perlu meng-gembar-gembor, Allah sudah membanggakan hamba-hamba-Nya yang ikhlas. Allah bangga terhadap Soleh membuat ia bercahaya.
Dan siapakah yang lebih baik agamanya dari pada orang yang ikhlas menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang diapun mengerjakan kebaikan, dan ia mengikuti agama Ibrahim yang lurus?
(An-Nisaa’: 125)
JANGAN TERTIPU DENGAN PENAMPILAN
”Ketaqwaan seseorang tidak dilihat dari rupa maupun
pakaiannya.
Manusia tidak dihargai dari bungkusan yang menutupinya,
tetapi dari
isinya, dari mutu keimanan
dan dari akhlaq manusia yang ada didalamnya”
(Nabi Daud as.)
RIZQI DATANGNYA TAK DIDUGA
KEAMPUHAN SYAHADAT
KEAMPUHAN SYAHADAT
Sebagai orang Muslim, qt sangat mengenal Syahadat, sebagai
suatu ikrar atau ijab qobul seseorang pemeluk agama Islam. Sehingga siapapun
yang dengan sungguh-sungguh, sadar dan ikhlas mengucapkan Syahadat, maka ia
telah sah menjadi pengikut Nabi Muhammad saw.
Selain sebagai ketentuan paling utama bagi seorang Muslim, Syahadat ternyata memiliki keampuhan luarbiasa lainnya. Pembuktian ini q alami sendiri dan tiga teman lainnya, ketika kami menyatakan diri bergabung dalam umat Rasulullah saw.
Ketika Nasrani, q adalah penggemar makanan B2(babi), rasanya tidak akan lahap bila tidak ada makanan yang satu itu. Setelah q muallaf, q diberi tahu, bahwa sebagai umat Muslim, haram hukumnya menyantap B2. Sehingga q berusaha mematuhinya, sampai saat ketika memasuki tiga bulan ke-muslim-an q.
Selain sebagai ketentuan paling utama bagi seorang Muslim, Syahadat ternyata memiliki keampuhan luarbiasa lainnya. Pembuktian ini q alami sendiri dan tiga teman lainnya, ketika kami menyatakan diri bergabung dalam umat Rasulullah saw.
Ketika Nasrani, q adalah penggemar makanan B2(babi), rasanya tidak akan lahap bila tidak ada makanan yang satu itu. Setelah q muallaf, q diberi tahu, bahwa sebagai umat Muslim, haram hukumnya menyantap B2. Sehingga q berusaha mematuhinya, sampai saat ketika memasuki tiga bulan ke-muslim-an q.
Pada saat itu seperti seorang wanita sedang hamil muda
yang mengidam, q ingin sekali menyantap makanan haram tersebut. Hasrat haram
itu meletup-letup tidak terkendali didalam diri.
Akhirnya kaki ini membawa q memasuki sebuah restauran Cina dikawasan Darmawangsa, Jakarta Selatan. Lalu q memesan sepiring ’nasi campur’, masakan khas Cina, yang isinya bermacam olahan B2 seperti; sate, daging manis, ngohiang, dll. Bathin q mengatakan, ”Ya Allah, ampuni hambamu yang tak mampu menahan hasrat, hamba menyantap makanan haram ini untuk yang terakhir.”
Demikanlah q lalu menyantap makanan tersebut dan berusaha menikmatinya. Namun ketika akan memasuki suapan ketiga, mendadak q merasa mual dan pusing yang bukan main. Bergegas q kekamar mandi dan muntah. Semua yang baru q lahap tadi keluar dari mulut, semuanya tanpa tersisa, hingga tinggal air saja.
Akhirnya kaki ini membawa q memasuki sebuah restauran Cina dikawasan Darmawangsa, Jakarta Selatan. Lalu q memesan sepiring ’nasi campur’, masakan khas Cina, yang isinya bermacam olahan B2 seperti; sate, daging manis, ngohiang, dll. Bathin q mengatakan, ”Ya Allah, ampuni hambamu yang tak mampu menahan hasrat, hamba menyantap makanan haram ini untuk yang terakhir.”
Demikanlah q lalu menyantap makanan tersebut dan berusaha menikmatinya. Namun ketika akan memasuki suapan ketiga, mendadak q merasa mual dan pusing yang bukan main. Bergegas q kekamar mandi dan muntah. Semua yang baru q lahap tadi keluar dari mulut, semuanya tanpa tersisa, hingga tinggal air saja.
Selesai muntah, badan q menjadi lemas, rasa mual dan
pusing tidak juga reda. Sadarlah q, bahwa Allah telah menjaga tubuh ini dari
sesuatu yang haram, yang jelas-jelas tidak boleh dilanggar. Q-pun kemudian
membayar makanan yang tidak lagi q sentuh itu, dan bergegas meninggalkan restauran
tersebut sambil terus berucap ”Astagfirullahal adhim” tiada henti.
Tidak jauh berbeda dengan pengalaman tiga teman q lainnya. Mereka-pun memiliki kisahnya masing-masing;
Tidak jauh berbeda dengan pengalaman tiga teman q lainnya. Mereka-pun memiliki kisahnya masing-masing;
1. Teman pertama, muntah ketika
menyantap B2 pada sebuah pesta pernikahan saudaranya, sebulan setelah
menyatakan dirinya memeluk Islam.
2. Teman kedua, muntah ketika mencoba
menikmati ’hamburger’ di sebuah cafe di California ,
seminggu setelah ikrar Muslimnya.
3. Sedang teman yang ketiga, jatuh
sakit, hingga di rawat, setelah menyantap ’B2 guling’ dalam pesta Natal dirumah
saudaranya, 5 bulan setelah Muallaf.
”Jagalah Syahadat-mu, karena ia akan menjagamu dari kekufuran”
(HR Abu Daud dan Tarmizi)
TUMA’NINA KUNCINYA KHUSYU
Adalah
seorang ahli ibadah bernama Isam bin Yusuf, ia sangat menjaga ke-wara’-an
(kesucian) dan ke-khusyu’-an shalatnya. Tetapi ia selalu khawatir akan
ke-khusyu’-an ibadahnya tersebut. Unuk itu ia selalu bertanya kepada orang yang
dianggapnya lebih baik ibadahnya, demi memperbaiki dirinya.
GHIBAH DAN BULU AYAM
Sahabat,
ketika mendengar sebuah berita ’miring’ tentang saudara atau karib qt, apa reaksi qt pertama kali? Kebanyakan dari qt dengan sadarnya akan menelan
berita itu begitu saja, bahkan ada juga yang dengan semangat ’45’ meneruskannya
kemana-mana.
JIHAD BISA DIMANA SAJA
Seorang pengemis laki-laki buta duduk dibawah pohon beringin dekat Tugu Kujang, Bogor. Istrinya duduk sedikit jauh dibelakangnya. Pengemis ini meletakkan kopiahnya sebagai tempat uang, bagi orang-orang lewat yang iba padanya.
Hari itu sudah masuk Isya, ketika seorang pria jongkok disamping pengemis itu dan tengah menyampaikan sesuatu. Saya sedang berjalan menuju Tugu Kujang, tempat angkot 03 ngetem. Ketika saya melewati pengemis itu, terdengar sayup-sayup percakapan pemuda tadi dengan pengemis itu,"Kalau Bapak menerima Yesus sebagai juruselamat, pasti Bapak akan lebih baik dari sekarang."
Terusik hati saya mendengar perkataan pemuda tersebut, batin saya mengatakan, "Misionaris. Ini tidak bisa dibiarkan!" Segera saya mencari uang receh untuk saya berikan pada pengemis itu. Saya memilih uang receh, agar pengemis itu bisa mendengar gemerincingannya. Segera saya masukkan uang receh tersebut dengan menuangkannya agak tinggi kedalam kopiah agar pengemis itu mendengarnya.
"Alhamdulillahirrabbilalamin", ucap pengemis buta itu. Saya lalu menepuk-nepuk pundaknya sambil berkata, "Tetap Islam ya pak, Islam agama yang benar!" Tidak saya hiraukan pemuda yang jongkok tadi dan segera saya melanjutkan perjalanan saya.
ANTARA YANG TUA & YANG MUDA
MARAHLAH DENGAN SENYUM
Rasulullah saw pernah bersabda kepada istrinya Siti ‘Asiyah, “Aku tahu saat kau senang kepadaku dan saat kau marah kepadaku.” Siti ’Aisyah bertanya, “Dari mana engkau mengetahuinya?” Beliau menjawab, ” Kalau kau sedang senang kepadaku, kau akan mengatakan dalam sumpahmu ’Tidak demi Tuhan Muhammad’. Akan tetapi jika kau sedang marah, kau akan bersumpah, ’Tidak demi Tuhan Ibrahim’.” Siti ’Aisyah pun menjawab, “Benar, tetapi demi Allah, wahai Rasulullah, aku tidak akan meninggalkan, kecuali namamu saja.” (HR Bukhari dan Muslim)
Sahabat, bila kita sedang dalam keadaan tidak senang, seperti kecewa, ataupun marah kepada orang yang terdekat dengan kita, entah itu; suami kita, istri kita, anak kita, bahkan orangtua kita… bisakah kita tidak menghitung sifat jeleknya, tetapi kebaikannya. Dan bisakah kita tidak menghitung kebaikan yang sudah kita berikan kepadanya, malah kita melihat kekurangan kita padanya?
DZUHUD DUNIA
Tersebutlah seorang hamba Allah, Amir namanya. Tengah
ia sibuk menggembalakan domba-dombanya di padang
rumput, datanglah seorang Cendekiawan Islam. Lalu terjadilah perbincangan
diantara keduanya. Dari perbincangan itu, cendekiawan itu melihat keluasan ilmu
DZUHUD penggembala itu.
KEBAIKAN TULUS
Pagi itu, setelah pulang berbelanja di Pasar Bogor, q hendak pulang kerumah. Ketika sedang menunggu angkutan kota (angkot), seorang ibu dan anak laki-lakinya datang menghampiri q.
YA ALLAH (Sebuah Do'a)
Aku mengeluh pada Mu: "Hamba tak berdaya..."
Engkau berkata: "... janganlah engkau berputus asa dari rahmat Allah."
Engkau berkata: "... janganlah engkau berputus asa dari rahmat Allah."
(Az-Zumar [39]: 53)
BAHASA TUBUH
Ternyata tidak hanya mulut saja yang bisa mengungkapkan isi hati;
1. KEPALA
- bila ia tertunduk, artinya bisa malu, merasa bersalah, takut atau tidak tahu...
- bila ia tengadah, artinya bisa bangga hati, bisa marah atau marah...
- bila ia menggeleng, artinya bisa tidak tahu atau heran.
1. KEPALA
- bila ia tertunduk, artinya bisa malu, merasa bersalah, takut atau tidak tahu...
- bila ia tengadah, artinya bisa bangga hati, bisa marah atau marah...
- bila ia menggeleng, artinya bisa tidak tahu atau heran.
KISAH KYAI & SUPIR ANGKOT
Seorang
Kyai dengan mengenakan koko putih dan sarung kotak-kotak berwarna lembut serta
kupluk dikepalanya, berjalan menuju pintu surga dengan penuh keyakinan, pasti
ia akan segera masuk surga. Karena amal ibadah yang dilakukannya didunia sudah
cukup untuk menjadi syarat bisa masuk surga.
Langganan:
Postingan (Atom)